Tak mudah untuk melupakan cerita panjang dan kamu berhasil membuat rasa itu hilang dan berpindah padamu. Terimakasih pernah hadir dan menyembuhkan.
Aku pernah merasa sangat aman karna ada kamu. Aku juga pernah tetap tenang saat sedang takut dan sedih, lagi-lagi karna ada kamu.
Semua yang telah kita lalui membuat aku lupa bahwa semua ada masa nya, dan yang harus ku sadari kamu bukan miliku.
Siapapun pencetus kalimat "Cinta ada masa kadaluarsanya" aku setuju, sangat setuju.
Kamu pernah bilang, aku harus cerita apapun itu dan kamu tidak akan terganggu. Tapi sekarang aku ragu dengan kalimat itu, rasanya baru kemarin kalimat itu terucap, tapi mungkin sudah tidak berlaku lagi saat ini. Bahkan mungkin kamu sudah tidak peduli lagi dengan apa yang aku alami, jangankan untuk mendengar cerita, pesanku saja rasanya sudah sangat menggangu. Tenang, aku pernah berpikir positif sebelum akhirnya memutuskan untuk menjauh aku pikir semua terjadi karna kamu sedang sibuk dan semua akan kembali seperti dulu saat kesibukanmu berakhir. Tapi ternyata itu hanya kalimat penghibur untuk diriku sendiri, Iya aku pernah berpikir sebodoh itu. Dan ada hal bodoh yang juga aku lakukan. Aku menangis karna kehilanganmu, kahilangan sebelum memiliki ternyata jauh lebih sakit karna tidak meninggalkan luka sedikitpun. Hanya perlu mengikhlaskan.
Sejauh apapun jarak kita nanti, percayalah aku tidak akan pernah benar-benar melupakanmu, dan jika suatu saat nanti aku bersama dengan yang lain. Percayalah aku telah melalui proses yang sangat panjang. Karna sepertinya cuma kamu yang bisa buat aku jatuh hati secepat ini.
Aku pergi... bukan untuk membenci, tapi karna sadar tugasku dan tugasmu sudah selesai, kita sudah pernah saling membahagiakan sebelum akhirnya saling membisu.
Kamu jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Teruslah membuat status di media sosialmu, karna hanya itu caraku memastikan kabarmu.
Aku pernah merasa sangat aman karna ada kamu. Aku juga pernah tetap tenang saat sedang takut dan sedih, lagi-lagi karna ada kamu.
Semua yang telah kita lalui membuat aku lupa bahwa semua ada masa nya, dan yang harus ku sadari kamu bukan miliku.
Siapapun pencetus kalimat "Cinta ada masa kadaluarsanya" aku setuju, sangat setuju.
Kamu pernah bilang, aku harus cerita apapun itu dan kamu tidak akan terganggu. Tapi sekarang aku ragu dengan kalimat itu, rasanya baru kemarin kalimat itu terucap, tapi mungkin sudah tidak berlaku lagi saat ini. Bahkan mungkin kamu sudah tidak peduli lagi dengan apa yang aku alami, jangankan untuk mendengar cerita, pesanku saja rasanya sudah sangat menggangu. Tenang, aku pernah berpikir positif sebelum akhirnya memutuskan untuk menjauh aku pikir semua terjadi karna kamu sedang sibuk dan semua akan kembali seperti dulu saat kesibukanmu berakhir. Tapi ternyata itu hanya kalimat penghibur untuk diriku sendiri, Iya aku pernah berpikir sebodoh itu. Dan ada hal bodoh yang juga aku lakukan. Aku menangis karna kehilanganmu, kahilangan sebelum memiliki ternyata jauh lebih sakit karna tidak meninggalkan luka sedikitpun. Hanya perlu mengikhlaskan.
Sejauh apapun jarak kita nanti, percayalah aku tidak akan pernah benar-benar melupakanmu, dan jika suatu saat nanti aku bersama dengan yang lain. Percayalah aku telah melalui proses yang sangat panjang. Karna sepertinya cuma kamu yang bisa buat aku jatuh hati secepat ini.
Aku pergi... bukan untuk membenci, tapi karna sadar tugasku dan tugasmu sudah selesai, kita sudah pernah saling membahagiakan sebelum akhirnya saling membisu.
Kamu jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Teruslah membuat status di media sosialmu, karna hanya itu caraku memastikan kabarmu.
Comments
Post a Comment